jika pernah berlayar pada malam hari atau berjalan di rawa-rawa pada malam hari maka akan terlihat cahaya yang berkelap-kelip. Cahaya alami ini disebut dengan Bioluminesensi. Beberapa tahun belakangan ini para ilmuan telah melakukan penelitian mengenai sumber cahaya tersebut. Hasil dari penelitian adalah penghasil cahaya tersebut adalah kunang-kunang, bakteri dan crusteceae.
1.Kunang-kunang mempunyai suatu sistem cahaya yang sangat rumit, selain lusiferin kuang-kunag juga memerlukan suatu persenyawaan biologis yang disebut ATP (Adenosin Tri Posfat) dan Ion Magnesium. Cahaya akan terbentuk jika semua zat ini dicampur dalam sebuah tabung reaksi.
2.Di dalam bakteri, Lusiferin mengandung gabungan persenyawaan organic yang terdiri dari Flavin mononukkotida tereduksi suatu aldhehida. Apabila persenyawaan ini dan enzim lusiferase dicampur dengan larutan yang mengandung oksigen akan menghasilkan cahaya yang terang.
3.Crustaceae menyebabkan sebagian caha laut yang terlihat di timur jauh, Lusiferin dan enzim Lusiferase dihasilkan dalam sel-sel kelenjar yang berbeda dan di alirkan ke dalam air laut dari lubang-lubang di dekat mulut hewan ini dan cahayanya yang terlihat di dalam air sebagai gumpalan cahaya.
0 komentar:
Posting Komentar